3 Spot Cantik di Semarang Hanya Dengan Rp. 15.000
Table of Contents
Setali tiga uang akupun melakukan hal yang sama walaupun kegiatan sehari-hariku hanya dihabiskan di rumah-Memantengi layar leptop dan didapur, karena aku pengusaha online frozen food-. Beragamnya teman membuat waktu untuk berkumpulpun harus ada kesepakatan kapan. Mau tidak mau aku mengikuti jadwal orang kantoran :D hahahahah sumpah berasa aku ini orang yang hanya punya waktu luang di akhir pekan saja :P
Akhir pekan ini aku gunakan untuk mencari spot foto cantik bersama sahabat-sahabatku. Niat hati pingin banget jalan-jalan keluar tapi dompet kering kerontang (T^T) huhuhuhuhu......eits bukan kita namanya kalo gak punya akal untuk bisa tetap jalan-jalan :D
BEKAL
Kelaparan hahahaha... |
Jalan-jalan kita kali ini mau meniru orang Jepang yang selalu membawa bekal saat kemanapun. Persiapan udah oke dengan bagi-bagi bawaan. Azizah membawa nasi, Mara membawa sayur dan ikan kakap goreng, dan aku membawa telur goreng plus bakso goreng plus ayam panggang. Hahahaha serasa benar-benar piknik di kota sendiri :D
Baca juga: Merasakan Citarasa Kuliner Nusantara Di Tlogosari
Bekal adalah salah satu cara kita agar tidak boros. Biasanya kita akan beli makanan disetiap mata memandang tapi dengan adanya bekal kita akan lebih bisa mengerem diri untuk membeli ini itu. Tau sendirikan walaupun bokek tapi kalo namanya lapar ya tetap aja harus beli makanan, makanya bawa bekal untuk membuat otak berfikir “Oh iya kan bawa bekal, jadi gak perlu beli makanan.” :D Jalan-jalan kita mulai dari daerah yang paling ujung. Jangan berhenti mebaca sampai sini yes...
Desa Wisata Lembah Kalipancur
Wisata ini termasuk paling ujung daerah Semarang, karena sudah hampir menyentuh perbatasan Ungaran. Untuk menempuh perjalan ke Desa Wisata Lembah Kalipancur kita harus melewati jalan tanjakan terjal. Walaupun jalannya sangat mulus aku sarankan yang punya kendaraan lama untuk mengecek apakah kendaraan itu mampu untuk menanjak dan meliuk naik turun.
Sayang banyak coretan sana sini |
Tujuan kita ke Desa Wisata Lembah Kalipancur tentu saja ke puing-puing badan pesawat terbang. Sebelum sampai kesana kita akan melewati danau buatan yang sangat cantik. Danau ini sayangnya tidak begitu terawat padahal untuk sekelilingnnya sudah bagus menurut aku. Pemandangan alam yang menyajikan pohon-pohon rindang, jalan setapak, dan danau. Saat aku masuk kesini aku merasa seperti dibawa ke pedesaan yang sangat asri.
Setelah melewati danau baru deh sampai ke puing-puing pesawat terbang. Awalnya aku kira pesawat ini terawat tapi yang aku lihat adalah puing-puing pesawat terbang yang penuh dengan coretan dan badan kapal yang sudah benar-benar hampir hancur. Beda sekali dengan puing pesawat terbang di Batu Raden – Purwokerto. Kenapa aku bisa menbandingkan ini, karena harga tiket masuk hampir sama dan aku pernah kesana juga.
Baca juga: Makanan yang wajib dicoba Saat ke Purwokerto
Tempat ini sangat indah. Beneran, dari awala masuk sudah disajikan pemandangan danau, pemandangan alam yang menajubkan, dan ada juga tempat penangkaran hewan-semacam kebun binatang kecil- saat akan pulang nanti melewatinya.
Aku berharap dengan mulainya banyak orang yang mengenal tempat ini maka pemerintah lebih memperhatikan Desa Wisata Lembah Kalipancur. Para pengunjung juga bisa menjaga kebersihan tempat wisata, dengan tidak mencoret-coret dan tidak membuang sambah sembarangan.
Tiket masuk : Rp. 2.000
Tiket ke puing pesawat : Rp. 3.000
Pantai Maron
Setelah dari Desa Wisata Kalipancur sekarang kita akan meluncur ke pantai Maron. Pantai Maron bersebelahan dengan bandara Achmad Yani, kalo mau masuk ke pantai ini kita harus masuk parkiran bandara. Jalan menuju pantai sangat parah, karena jalan ini dari tanah liat. Kalo sedang musim penghujan akan menjadi bletok (becek lumpur) yang membuat jalan makin susah.
Baca juga: Indahnya Pasir Putih di kepulauan Seribu.
Jalan pantai Maron akan melewati Mangrove Edupark, hihihi tapi kita gak kesini dulu. Kita lebih memilih ke pantainya dulu untuk makan siang dan pulangnya baru deh ke mangrove.
Tau gak sih, kita ke pantai Maron itu gak menikmati pantainya tapi lebih pada menikmati tempat yang seperti bukit. Walau bukan bukit. Hanya sebuah gundukan tanah yang lama-lama ditumbuhi banyak tanaman liar. Tapi, itulah keindahannya menurut aku. Pantai Maron setali tiga uang sama dengan Desa Wisata Kalipancur yang tidak terawat :(
Tiket perkendaraan : Rp. 5.000
Mangrove Edupark
Setelah puas mengexsplore pantai Maron kini saatnya kita ke Mangrove Edupark. Bayangan aku itu pasti mangrove ini gak terawat deh sama kayak sebelum-sebelumnya tapi......jeng....jeng...tempat ini indah sodara...sodara...
Tumbuhnya mangrove yang lebat, gemuk-gemuk, dan hijau. Membuat mata jadi seger dan otak lebih fresh. Tempat ini juga gak ada bau amisnya, biasanya kalo kita di tempat wisata mangrove pasti akan tercium bau anyir yang menyengat karena memang di daerah laut.
Baca juga: Spot Foto Cantik di Maerokoco.
Disini ada kayak mercusuar, kalo ingin melihat keindahan mangrove dari atas atau mau memotret keseluruhan bisa dari sini. Jalan untuk mengelilinginya juga masih sama seprti pada umumnya, jembatan dari rotan. Lalu ada juga rumah-rumahan yang terbuat dari rotan. Cantik beneran tempat ini. Oh iya, yang jaga juga orangnya ramah-ramah loh. Sempet berbincang-bincang sebentar dengan bapak pejaganya.
Tiket masuk : Rp. 5.000
*****
Udah pada baca artikel ini kan? Ayo gih melaku-melaku neng kutone dewe. Yang dari luar kota juga wajib kesini ya :D
Selamat jalan-jalan di Semarang.Tiket masuk Desa Wisata Kalipancur Rp. 2.000
Tiket puing pesawat Rp. 3.000
Tiket masuk Pantai Maron/ montor Rp. 5.000
Tiket Masuk Mangrove Rp. 5.000
total Rp. 15.000
Keliatan dikelola dengan baik
AH, sayang sekali ya ada tangan usil yg corat-coret, moga pemerintahnya jg makin tegak aturannya TFS :)