Saturday, February 17, 2018

Resolusi 2018 Menghilangkan Rasa Malas

February 17, 2018 7
Ini sudah bulan Februari dan resolusiku sampai detik ini belum juga bisa terwujud. Aku punya resolusi, tidak begitu muluk sih resolusi aku. Menghilangkan rasa malas. Hanya itu. Simpelkan?

Kalo begitu tulisanku sampai sini saja. Karena itu resolusi aku.

Menghilangkan Rasa Malas 


Hai..aku mulai menulis lagi nih. Kan aku tadi sudah bilang kalo resolusi aku itu menghilangkan rasa malas. Maka dari itu dan oleh sebab itu aku menulis lagi.

Kenapa aku menulis lagi? Karena cita-cita  menjadi seorang penulis. Kalo  gak menulis dan gak produktif darimana asalnya cita-cita itu akan terwujud. Jadi aku harus tetap menulis.

Aku boleh curhatkan diartikel kali ini?
Boleh ya... Gak boleh?
Emm..inikan blog aku. Ya suka-suka aku dong mau nulis apa kwkwkwkwkwk (Tawa Setan)

Wajah Ibu. 


Bangun jam 04:00 tidur jam 21:00. Ingin benar-benar melakukan itu. Bangun dijam yang sama, tidur dijam yang sama. Saat aku bisa melakukan itu, mungkin akan banyak hal yang bisa aku lakukan. Dengan tepat waktu maka semua halpun akan menjadi tepat waktu.

Waktu sholat yang tepat. Waktu olahraga. Waktu beres-beres rumah. Waktu menulis. Waktu membantu ibu. Ah ngomong-ngomong tentang ibu, tadi sore aku merasa marah dan malu pada diriku sendiri. Ada sodara yang datang kerumah. Dia menceritakan tentang suksesnya dia diperusahaan dan juga anak-anak dia yang sudah pada kuliah. Dengan menggebu-gebu dia cerita padaku dan juga kepada ibu. Apa saja yang dia punya dan dia capai. Sampai lah pada pertanyaan bagaimana kabarku—lebih tepatnya mau melihat aku ini seperti apa sekarang, setelah ekonomi keluarga jatuh—

“Tina sekarang kerja dimana? Kok belum nikah juga.” Pertanyaan klise dengan bertanya tanpa melihatku, hanya bermain handphone.
“Dia kerja di blogger.” Ibu menjawab dengan nada yang bingung bagaimana menjelaskan pekerjaanku.

“ Oh pantes kok semakin gendut aja, kerjanya aja di burger. Jangan makan burger mulu lah ya..burger itu gak bagus untuk badan. Ya kalo di tempat kerja bisa dapat yang gratis itu wajar, tapi jangan banyak-banyak. Tokonya  burgernya dimana?” melihat aku dengan sangat merendahkan. Ibu mau menjelaskan terus saja dipotong oleh sodara.

Kulihat wajah ibu yang tak berdaya dengan omongan yang mungkin biasa tapi sangat membuat sakit hati itu. “Om, saya bekerja sebagai blogger. Blogger itu adalah seorang penulis online. Seperti wartawan tapi bukan wartawan. Saya lebih seperti marketing yang dipakai perusaah secara lepas. Saya juga punya karya buku. Jadi saya bukan orang yang selengekan dengan penampilan yang saat ini om lihat.” Sampai sini rasa marahku benar-benar memuncak.

Keluargaku memang dalam ambang bawah saat ini. Bukan berarti keluargaku bisa diinjak-injak oleh orang lain. Dia ibuku. Dia yang membesarkaku.

Satu Buku. 

Secara sadar atau tidak sadar dengan kejadian ini aku terbakar. Tahun 2017 memang tak ada karya, tahun 2018 ini harus ada karya. Karya yang membawa aku dan ibu hidup layak.

Satu buku minim untuk tahun ini. Jangan sampai dikalahkan oleh rasa malas lagi. Gak papa tidur hanya 2-3 jam dalam satu hari. Asal apa yang aku pertaruhkan, setimpal yang akan di dapatkan.

Buang jauh-jauh rasa baper. Mulai semua dihitung dengan logika. Kembali kedarah kentalku sebagai orang yang mempunya perhitungan. Aku memiliki darah dari bapak. Seorang ayah yang pintar dengan bisnis dan mulut yang dapat membius orang lain. Kenapa tidak aku gali itu.

“Hari yang indah tlah menanti, usap dulu air matamu. kita gak boleh terus disini lupakanlah masa lalumu. Hidup yang berputar-putar sulit sukar kita memang harus sabar, tarik nafas dalam-dalam tangismu dan tersenyumlah. Jalan yang kita tempuh sering kali berbeda, bukan alasan tuk menyerah dan putus asa. Walaupun arah rintangan panjang dan membentang, banyak orang di hidupmu akan pergi dan datang. Kita suatu hari akan menjadi bahagia, jika kau melanjutkan hidumu dan terus percaya” ~Souljah-Move On~
Itu resolusi aku kakak Taro, nah kalo resolusi kakak Taro untuk Gandjel Rel apa?

Wednesday, February 14, 2018

Sepenggal Kisah Tahun 2017

February 14, 2018 11
Selamat datang tahun 2018, selamat tinggal tahun 2017.

Tahun 2017 menjadi tahun dimana aku belajar pada kehidupan nyata. Alam yang mengajari aku apa itu hukum rimba. Banyak hal yang terjadi, banyak hal yang aku dapat, dan banyak hal yang aku lepas.tahun 2017 sangat berkesan sekali untukku. Tahun yang membentukku menjadi orang yang semakin banyak senyum dalam menghadapi banyak wajah.

Networking 


Setiap tahun memiliki cerita tersendiri, setiap tahun memiliki goresan sendiri dan setiap tahun memiliki takdirnya sendiri. Pada tahun 2016 adalah tahun dimana aku sedang meraba jatidiriku dengan mendekatkan banyak orang dari kalangan blogger. Disini aku mulai banyak barinteraksi dan mengagap semua adalah teman.

Tahun 2017 mulai melebarkan sayap pertemanan. Melikupi Blogger, Penulis, Pebisnis, dan Dinas. Dari melebarnya orang-orang yang aku kenal, maka semakin terlihat orang-orang mana yang benar-benar mendukung aku menjadi pribadi yang lebih baik.

Tak ada yang salah dengan makin banyak networking yang kita punya. Hanya saja saat ada orang-orang yang iri lalu menjatuhkan dari belakang. Ituakan jadi cerita tersendiri. Dari banyaknya lingkup orang-orang yang aku kenal membuat cara melihat masalah bukan hanya dari satu sisi saja tapi aku melihat dari banyak sisi.

Bertemu banyak orang berarti juga memiliki banyak cerita dan rasa yang berbeda. Pengalaman baru pun bermunculan. Aku tak pernah membayangkan sebelumnya kalo aku akan ada dititik ini. Dimana aku bisa mengenal orang-orang penting dalam pemerintahan.

Siapa sih aku sampai bisa mengenal dan masuk dalam pemerintah? 

 Aku bukanlah siapa-siapa, aku hanyalah seorang wanita biasa yang DO dari kuliah untuk bisa mengejar cita-citanya sebagai seorang penulis. Berambisi dalam hal yang aku inginkan, belajar dengan hal-hal baru yang memang aku belum tahu. Yeh..aku lebih suka praktek dari pada teori. 

Sampai detik menulis ini aku masih tidak menyangka bahwa dunia akan membawaku ke dalam lingkaran pergaulan seperti ini. Yes, aku menyukai dunia yang sekarang ini. Penuh dengan pembelajaran baru yang tak mungkin aku dapat dari bangku kuliah. Jadi apa kuliah itu tidak penting? Kuliah itu penting, bagi yang menggunakan ijazah dan juga benar-benar ingin kerja dengan rutinitas yang sama.

Teman. 


Semakinku rasa, semua ini tak nyata
Kehidupanku bagaikan impian tuk terbangunkan
Tak ada yang mengerti kumerasa semakin sendiri
Bagaikan rumput kecil yang tumbuh di gurun pasir yang sepi... Sendiri, hatiku semakin merasa sepi. ~J-Rock- Semakin Sendiri~ 

 Hoke...teman lagi teman lagi..serasa klise, tapi memang bermuara disinilah semua perjalanan yang adakan?

“Tak perlu banyak teman, satu teman yang setia itu sudah cukup.”

Sering dengar kata-kata ini? Atau pernah baca?...yah begitulah adanya. Saat kamu sukses akan banyak orang yang datang dan menawarkan kasih sayang. Tapi, apa kamu tahu dibalik kasih sayang yang ditawarkan ada apa?

Tak perlu banyak teman baru yang hanya bisa melihat dari satu sisi mereka. Yang dibutuhkan adalah teman yang benar-benar melihat dari sisi keseluruhan. Pendengar tapi menutup rapat mulut. 

Berteriaklah padaku lebih kencang agar kutahu, kutak sendiri...
Selamatkan aku teman dari keangkuhan yang menghancurkanku, dari kejamnya dunia yang menerpaku.
Yang menyesatkanku.. Ingatkanku bahwa tempatku memang disini..~Last Child-Sadarkan Aku~ 

Itulah garis besar yang ada dalam tahun 2017, semoga tahun 2018 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi aku. Jadi, tahun 2017 mbak Tanti dan Nuza kayak apa?

Friday, February 9, 2018

Melihat Indonesia Bersamamu

February 09, 2018 9
“Takkan pernah ada yang lain disisi segenap jiwa hanya untukmu, dan tak mungkin ada yang lain disisi kuingin kau ada disini tepiskan sepiku bersamamu.” ~ Gita Gutawa – Hingga Akhir Waktu~ “

 Ratusan purnama berlalu, tapi cinta tak pernah berlalu. Walau kau usir aku dihidupmu tapi, cintaku tetap diam.
Tak pernah ada cinta yang lain, hatiku terbuka hanya untukmu.
Biar jauh jarak pandang kita, namun hati dan jiwaku selalu merasa disisimu” ~Melly Goeslaw & Marthino Lio – Ratusan Purnama~ 
Photo by Lucky Tri Cahyadi

Hai para long ditance relationship (LDR) apa kabar hatimu hari ini?

Sedihkah?
Senangkah?
Sepikah?

Aku tahu apa yang kalian rasakan kok. Tenang saja kalian tak sendiri. Aku hampir 7 (tujuh) tahun pacaran LDR. Jadi kalo yang baru saja LDR lalu menyerah. Ah kalian mungkin terDilan deh.

Aku saja yang LDR. Kamu tak akan kuat.

Begitu banyak hal yang sudah aku hadapi bersama dirinya. Rasa cinta yang turun naik, cemburu yang sering kali tak beralasan, putus nyambung yang sudah tak terhitung jumlahnya, dan rasa rindu yang teramat sangat sampai menyebabkan air mata menetes karena tidak bisa bertemu.

Aku rindu dengan dia saat ini, aku menulis ini pun sambil menahan rindu. Kalo aku mengingat ini, pertanyaan “Pacaran apa kredit rumah” rasanya tak ada apa-apanya. Ah aku ingin memeluk dia, menghirup aroma tubuhnya yang menenangkanku. (Kalian yang baca gak baperkan? Tenang ini bukan novel kok)

Pegang Tanganku, Mari Berjalan Bersama. 

Photo by Lucky Tri Cahyadi

Hay kamu...iya kamu yang aku rindu.

Kamu tahu aku ingin sekali melihat semua Pulau di Indonesia bersamamu. Bukan hanya kamu tunjukkan pulau mana saja yang sudah kamu datangi. Kamu pikir aku tak iri? Tentu saja aku iri.

“ndut aku di Raja Ampat.”
“Ndut aku di Pulau Aru.”

Dan berberapa pulau yang lainnya, aku malas mengingat kamu sudah ada di pulau mana saja. Kenapa kamu tidak menggenggam tanganku lalu kita berjalan bersama. Masak iya aku harus dapat cerita kamu mulu. Apa lagi waktu kamu bilang lagi bakar-bakar ikan. Kan aku jadi pingin.

Pulau Pertama yang Harus Kita Kunjungin Berdua 

Photo by Lucky Tri Cahyadi

Aku punya keinginan pulau pertama yang harus kita datangi berdua. Pulau ini adalah impianku. Aku ingin ke Belitung. Aku ingin melihat batu-batu putih disana. Aku ingin berenang di pantai. Aku tak bisa berenang tapi karena ada kamu, jadi kamu harus bisa menjaga aku saat aku bermain air di pantai.

Tenang, ini bukan perintah kok. Ini hanya titah dari sang ratu. Jadi, Belitung harus ada di list pertama saat kamu mengajak aku pergi berlibur. Terus kalo ini sudah terlaksana kita bikin list berdua. Keliling Indonesia yang cantik.

Udah tahu Indonesia itu cantik, kanapa kamu keliling sendiri. Setiap aku protes seperti ini, kamu akan bilang “Kerja.” Tahu gak sih kerjaan aku juga bisa aku bawa kemana saja. Jadi, kalo kamu kemana-mana aku bisa kok nemenin kamu. Hay, ini kode keras buat kamu.

“Aku pernah berfikir tentang hidupku tanpa ada dirimu
Dapatkah lebih indah dari yang kujalani sampai kini
Aku selalu bermimpi tentang hari tua bersamamu
Bila habis sudah waktu ini tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan sisa hidupku hanya untukmu
Dan telah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia.” ~Virgoun-Surat Cinta Untuk Starla~ 

Maafkan aku, Mara dan Erina ini lah yang aku inginkan saat berkeliling Indonesia. Berkeliling bersamanya.

Friday, February 2, 2018

Pemerataan Internet Untuk Indonesia Maju

February 02, 2018 0
Dalam era informasi sekarang ini banyak hal yang bisa diakses dengan cepat. Lewat internet informasi yang tadinya sangat sulit didapat menjadi mudah diketahui. Mudahnya informasi yang dishare pada publik membuat banyak tanggapan yang berbeda-beda dari satu kepala dengan kepala lainnya.
Flash Blogging

 Artikel yang berseliweran selama ini ada dua. Berita yang berdasarkan informasi yang akurat dan berita yang terlalu banyak diberi bumbu hingga membuat berita itu blur. Dua informasi yang berbeda akan menciptakan dua kubu. Kubu ini ada karena ketidak sukaan dengan seseorang atau golongan yang ditambah dengan berita simpang siur.

Berita simpang siur ini biasa disebuat HOAX. Berita hoax itu mudah sekali diterima oleh masyarakat. Masyarakat menyukai berita yang bisa membuat mereka menyalurkan kemarahan pada pemerintah maupun golongan tertentu. Dari satu share akan menggurita dengan cepatnya.

Pembangunan 


Kenapa masyarakat suka sekali dengan berita hoax? 

Diakui atau tidak, jumlah kemiskinan di Indonesia itu cukup tinggi. Orang-orang yang tidak berpendidikan, lingkaran pertemanan yang melihat golongan, dan pengangguran. Bagi mereka yang selo akan senang sekali menghabiskan waktunya untuk membaca berita-berita yang membuat mereka tertarik dengan melontarkan kata makian. Mereka tidak akan perduli berita itu benar ataupun salah. Yang mereka tahu hanyalah berita itu sesuai dengan apa yang mereka rasakan saat itu.

Terus apa kelakuan ini bisa dibenarkan? 

Kelakuan masyarakat tidak bisa langsung diubah dengan hanya penyuluhan saja. Karena, masyarakat itu membutuhkan perubahan yang nyata. Perubahan itu akan bisa dilakukan saat suatu daerah meningkat ekonominya. Peningkatan ekonomi ada bila daerah itu dibangun.

Pembangunan tiap daerah yang merata akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. dengan adanya lapangan pekerjaan ini akan mengurangi orang-orang yang mempunyai waktu luang yang sangat banyak untuk membaca berita-berita hoax.

Pemerataan Internet

Ekonimi yang meningkat dapat membuat masyarakat lebih mau belajar. belajar bukan hanya bisa dilakukan dengan sekolah formal saja tapi juga didapat dari dunia digital. mereka bisa belajar banyak hal di dunia digital ini.

Bila mempunyai hobi tertentu tak perlu belajar diluar rumah, bisa belajar di rumah dengan waktu yang sesuai dengan waktu luang masyarakat. contohnya saja belajar blog. gak harus bertatap muka dengan guru sudah bisa belajar.

Pemerataan Internet ini juga di gagas oleh Kementrian Informasi dalam acara Flash Blogging yang diadakan di Hotel Santika Premiere. Dengan pemeratan akan meredam informasi HOAX dengan memunculkan informasi yang terdata dari para blogger daerah.