Napak Tilas Terjun Dunia Blogger
cerita dandelion
June 26, 2016
51
Lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2006 merupakan titik dimana aku merasa galau ingin apa. Kebanyakan anak seumuranku dulu keinginan mereka hampir sama, yaitu masuk perguruan tinggi. Mereka mulai sibuk mencari informasi tanggal berapa pembukaan pendaftaran mahasiswa baru, mengumpulkan syarat-syarat yang di butuhkan, belajar lagi dengan ekstra tekun dan bila perlu ke mbah dukun biar bisa top cer hasilnya :D
Saat mereka sibuk dengan hiruk pikuk mengejar Perguruan Tinggi Negeri aku hanya bengong di rumah dan tak tahu harus melakukan apa. Pasalnya aku punya mimpi untuk melanjutkan kuliah di Negara bunga sakura terpatahkan dengan tidak adanya ijin orangtua. Waktu itu rasanya tak ada lagi yang menarik untuk dilakukan. Sampai pada siang itu, temanku telepon memberi kabar kalo dia sudah membelikan formulir pendaftaran di Sekolah Tingggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan akhirnya terdamparlah aku di kampus itu dengan jiwa yang kosong.
Berjalannya waktu aku mulai melakukan banyak hal yang mungkin bisa membuat aku tertarik. Dari bermain teater, mangikuti audisi menjadi artis sampai nekat ke Jakarta untuk bisa masuk dalam dunia gemerlap. Aku merasa apa yang aku lakukan itu benar tapi ada sesuatu yang membuat hati aku kosong, rasanya ada yang kurang. Sampai pada akhirnya tahun 2011 aku bertemu dengan seorang penulis skenario Imam Salimi. Aku melihat pencapaian beliau dan melihat langsung bagaimana beliau bekerja.
Seorang penulis memang tidak tersorot oleh lampu terang benderang tapi saat menulis membuat aku mengisi hal yang kosong. Apa aku mengerti tentang dunia kepenulisan? Tentu saja aku tidak tahu. Nilai mata kuliah untuk Bahasa Indonesia mendapatkan nilai "C" bagaimana mungkin aku berani sekali untuk masuk dunia Sastra =_=
Modal aku saat itu hanya nekat, pulang dari Jakarta aku tak buang-buang waktu untuk mencari komunitas menulis. Banyak komunitas menulis yang aku ikuti dari Nasional sampai daerah. Setiap komunitas mempunyai cara masing-masing untuk memotivasi anggotanya agar tetap mempunyai semangat menulis. Dari banyaknya komunitas yang aku ikuti ada satu komunitas yang akhirnya membuat aku nyaman untuk selalu berpartisipasi di dalamnya.
Belajar lagi tentang EYD yang benar. Mulai mengikuti banyak lomba kepenulisan di media cetak. Semakin banyak aku mengirimkan karya di media cetak, semakin banyak juga penolakan >_<. Dari penolakan itu aku belajar apa yang salah dalam menulis :p
Kembali lagi adanya penolakan oleh orangtua dengan keputusanku menjadi penulis. Orangtua tak tahu bagaimana aku berusaha untuk bisa menulis karena mereka tak melihat hasil apapun dari apa yang aku pertahankan. Tapi, anehnya aku tak begitu saja menurut dengan membunuh impianku kembali. Aku tahu suatu saat aku akan membawa kebanggaan dengan menulis.
Tahun 2013 aku mulai mengenal blog. Apa aku menulis di blog? Tidak. Aku masih suka mengirim karya ke media cetak. Setelah 3 tahun akhirnya pecah telor juga, tulisanku untuk pertama kalinya bisa masuk media. Gak tanggung-tanggung media besar yang meminang tulisanku \(^o^)/
Dari situ keberanianku mulai meluap. Lebih berani untuk menulis. Adanya blog membuat kegiatan menulis semakin menyenangkan. Tidak hanya mendapatkan uang dari artikel tapi aku bisa mendapatkan teman-teman baru. Banyak sekali acara yang bisa aku datangi dari blog.
Blog mengantarkanku mengenal banyak orang-orang hebat di bidangnya. Ada satu komunitas blogger yang membuat aku sangat penasaran. Setiap kali aku membuka facebook pasti muncul berita tentang mbak Kiki Handriyani yang mengikuti acara KOPI. Saking penasarannya apa itu KOPI aku selalu mengikuti apa saja yang di share mbak Kiki. Berbuah deh apa yang sudah aku tanam, akhirnya aku tahu apa itu KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia) ternyata kopi adalah kumpulan para blogger dan jurnalis.
Pada tanggal 26 November 2015 KOPI membuat Deklarasi di Hotel Oria, Jakarta. Yang isinya:
Jadi KOPI itu bukan minuman yang selalu membuat aku tenang. KOPI ini adalah tangga menuju profesional dalam menulis. Dengan adanya blog semoga aku bisa menebarkan hal-hal positif untuk Indonesia. Mulai mengkosongkan gelas dan menyeruput ilmu-ilmu baru. Bertemu dengan orang-orang baru :D semoga aku bisa mendapatkan kesempatan untuk menikmati ilmu baru di Jakarta dalam rangka acara PESTA KOPI Sapa Dunia!!
#PesKOPSapaDunia
Dokumentasi:
-koleksi pribadi
-koleksi KOPI
![]() |
Ngeblog sambil menikmati Kopi |
Saat mereka sibuk dengan hiruk pikuk mengejar Perguruan Tinggi Negeri aku hanya bengong di rumah dan tak tahu harus melakukan apa. Pasalnya aku punya mimpi untuk melanjutkan kuliah di Negara bunga sakura terpatahkan dengan tidak adanya ijin orangtua. Waktu itu rasanya tak ada lagi yang menarik untuk dilakukan. Sampai pada siang itu, temanku telepon memberi kabar kalo dia sudah membelikan formulir pendaftaran di Sekolah Tingggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan akhirnya terdamparlah aku di kampus itu dengan jiwa yang kosong.
Berjalannya waktu aku mulai melakukan banyak hal yang mungkin bisa membuat aku tertarik. Dari bermain teater, mangikuti audisi menjadi artis sampai nekat ke Jakarta untuk bisa masuk dalam dunia gemerlap. Aku merasa apa yang aku lakukan itu benar tapi ada sesuatu yang membuat hati aku kosong, rasanya ada yang kurang. Sampai pada akhirnya tahun 2011 aku bertemu dengan seorang penulis skenario Imam Salimi. Aku melihat pencapaian beliau dan melihat langsung bagaimana beliau bekerja.
Seorang penulis memang tidak tersorot oleh lampu terang benderang tapi saat menulis membuat aku mengisi hal yang kosong. Apa aku mengerti tentang dunia kepenulisan? Tentu saja aku tidak tahu. Nilai mata kuliah untuk Bahasa Indonesia mendapatkan nilai "C" bagaimana mungkin aku berani sekali untuk masuk dunia Sastra =_=
Modal aku saat itu hanya nekat, pulang dari Jakarta aku tak buang-buang waktu untuk mencari komunitas menulis. Banyak komunitas menulis yang aku ikuti dari Nasional sampai daerah. Setiap komunitas mempunyai cara masing-masing untuk memotivasi anggotanya agar tetap mempunyai semangat menulis. Dari banyaknya komunitas yang aku ikuti ada satu komunitas yang akhirnya membuat aku nyaman untuk selalu berpartisipasi di dalamnya.
![]() |
Logo KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesi) |
Belajar lagi tentang EYD yang benar. Mulai mengikuti banyak lomba kepenulisan di media cetak. Semakin banyak aku mengirimkan karya di media cetak, semakin banyak juga penolakan >_<. Dari penolakan itu aku belajar apa yang salah dalam menulis :p
Kembali lagi adanya penolakan oleh orangtua dengan keputusanku menjadi penulis. Orangtua tak tahu bagaimana aku berusaha untuk bisa menulis karena mereka tak melihat hasil apapun dari apa yang aku pertahankan. Tapi, anehnya aku tak begitu saja menurut dengan membunuh impianku kembali. Aku tahu suatu saat aku akan membawa kebanggaan dengan menulis.
Tahun 2013 aku mulai mengenal blog. Apa aku menulis di blog? Tidak. Aku masih suka mengirim karya ke media cetak. Setelah 3 tahun akhirnya pecah telor juga, tulisanku untuk pertama kalinya bisa masuk media. Gak tanggung-tanggung media besar yang meminang tulisanku \(^o^)/
Dari situ keberanianku mulai meluap. Lebih berani untuk menulis. Adanya blog membuat kegiatan menulis semakin menyenangkan. Tidak hanya mendapatkan uang dari artikel tapi aku bisa mendapatkan teman-teman baru. Banyak sekali acara yang bisa aku datangi dari blog.
Blog mengantarkanku mengenal banyak orang-orang hebat di bidangnya. Ada satu komunitas blogger yang membuat aku sangat penasaran. Setiap kali aku membuka facebook pasti muncul berita tentang mbak Kiki Handriyani yang mengikuti acara KOPI. Saking penasarannya apa itu KOPI aku selalu mengikuti apa saja yang di share mbak Kiki. Berbuah deh apa yang sudah aku tanam, akhirnya aku tahu apa itu KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia) ternyata kopi adalah kumpulan para blogger dan jurnalis.
Pada tanggal 26 November 2015 KOPI membuat Deklarasi di Hotel Oria, Jakarta. Yang isinya:
- Peduli Merah Putih dengan turut serta berperan aktif menginformasikan dunia pariwisata, perfileman, budaya, musik, fashion, dan kuliner Indonesia yang berbasis good news.
- Mengedepankan informasi positif mengenai pesona Indonesia untuk Dunia.
- Berupaya jadi saksi pertama kreativitas anak Negeri dan akan mengapresiasinya dalam bentuk tulisan persembahan untuk bangsa dan Dunia.
![]() |
Deklarasi KOPI |
Jadi KOPI itu bukan minuman yang selalu membuat aku tenang. KOPI ini adalah tangga menuju profesional dalam menulis. Dengan adanya blog semoga aku bisa menebarkan hal-hal positif untuk Indonesia. Mulai mengkosongkan gelas dan menyeruput ilmu-ilmu baru. Bertemu dengan orang-orang baru :D semoga aku bisa mendapatkan kesempatan untuk menikmati ilmu baru di Jakarta dalam rangka acara PESTA KOPI Sapa Dunia!!
#PesKOPSapaDunia
Dokumentasi:
-koleksi pribadi
-koleksi KOPI