Dibalik Berita Tragedi Mina
Table of Contents
Pada hari kamis
(24/9/2015) lalu, banyak sekali berita yang menyorot tentang kejadian Mina. Dari
kejadian itu banyak yang menghubung-hubungkan dengan politik, agama dan juga
pemerintahan presiden saat ini. Lalu apa mereka tahu perasaan orang-orang yang ditinggal
salah satu sanak keluarga saat menjalankan ibadah Haji? Ibadah yang harusnya menjadi suka cita menjadi duka..
kenangan bersama Sri Prabandari (Mama) |
Diambil dari akun asli Adit |
Kerinduan Adit |
Tragedi Mina juga di
alami oleh warga Semarang dan kebetulan juga ternyata adalah teman satu angkatanku
dulu waktu kulliah. Karena banyak berita yang berbeda-beda akhirnya aku
beranikan diri untuk bertanya lanngsung apa yang ia alami disana lewat inbox facebook. “Setelah narik aku papa
malah kedorong, Saat itu di depan orang-orang pada berhenti tapi yang di
belakang masih aja minta maju akhirnya ya saling dorong. Apa lagi orangnya
gede-gede,” kata Adit “Ada juga yang nekat nerobos , merekapun gak urusan kalau
di sekitarnya banyak yang menggunakan kursi roda.” Lanjutnya.
Secara pribadi aku
memang tidak mengenal sosok almarhum Sugeng Triyanto (57 tahun), aku hanya
beberapa kali menjumpai beliau saat mengantar ataupun menjemput Adit di kampus.
Dari awal ketemu aku sangat tajub dengan sosok beliau yang bisa menerima
anaknya dengan keadaan disabilitas. “Di berita aku dibilang orang cacat,
menurutku itu kasar. Kenapa mereka tidak menulis kalo aku itu anak kebutuhan
khusus. Saat kejadian kursi rodakupun rusak terinjak-injak.” Tutur Adit. Walau aku
tidak berjumpa langsung, aku tahu ia pasti sangat sedih dengan berita yang
berkembang saat ini.
Saat kejadian ia tidak
dapat berbuat banyak. Ia menunggu sampai kerumunan reda dan melihat banyak
mayat yang berserakan dan melihat disitu ada Sugeng Triyanto (papa) “Aku baru melihat dan mendekat menemani
sakaratul mautnya. Setelah menutup mata papa dan menutup jenasah dengan ihram.”
Kenangnya.
Adit dibopong Askar
menuju rumah sakit. Saat tersadar ia ingin ke tenda untuk menemui Ibunya tapi
ia bingung bagaimana caranya ia bisa ketenda. Disitu ia bertemua relawan dari
India yang akhirnya mengantarkan ia ke tenda Mina. Tapi sayang sampai sana ia
tidak bertemu dengan Mamanya yang terpisah karena dorongan.
Sore ini (Minggu,27/09/2015) aku mendapat kabar terbaru tentang keadaan Mama dari Adit bahwa beliaupun telah tiada. Selamat jalan Om dan Tante semoga kalian khusnul khotimah.
Sore ini (Minggu,27/09/2015) aku mendapat kabar terbaru tentang keadaan Mama dari Adit bahwa beliaupun telah tiada. Selamat jalan Om dan Tante semoga kalian khusnul khotimah.
Adit semoga kamu pulang
dengan selamat sampai Indonesia. Disini ada
teman-teman kamu yang menunggumu. Papa dan Mama disana pasti juga menghawatirkan kamu. Big
hug Adit.
(Diperbaharui 27/09/2015. 19:20)
salam kenal mbak
Tiap kali membaca berita tentang Mina ini, bikin mataku basah. Moga Adit tabah dan ikhlas, aamiin
Semoga beliau dan mamahnya Adit Khusnul khotimah,, Amiiin InsyaAllah
Salam,
Asya