Wanita Bertangan Dingin Sosok Yang Menginspirasi
Hai kawan..
Bagaimana hari-hari mu saat ini?
Apakah mulai bosan dengan sapaan awalku dengan
menanyakan kabarmu? Oh..aku minta maaf kalo terganggu dengan awalan basa-basi.
Tapi, yakin lah aku benar-benar bertanya.
Bila kamu menjawab “Hari-harimu
membosankan dan tetap cerah” aku senang mendengarnya. Karena kamu memiliki
kegiatan rutin yang mungkin di luar sana banyak orang menginginkannya. Kalo,
kamu jawab hari-hari mu sedang mendung. Mari kita merapat. Kita saling
bercerita. Sebelum kamu mau bercerita izinkan aku untuk bercerita di awal.
Roda
Pasti Berputar
Aku percaya roda hidup akan berputar. Entah itu
berputar lambat ataupun berputar sangat cepat. Mungkin saat ini kalian ada di atas
atau di bawah, yakin lah suatu saat kalian akan merasakan semua roda yang ada.
Dulu aku pernah merasakan di atas, lalu di bawah, di
tengah-tengah dan kembali lagi di bawah. Lalu merangkak kembali di atas.
Ironis? Ya aku merasa hidup itu sangat ironis.
“Aku pernah mau nyerah dan memutuskan untuk bunuh diri. Tapi, ternyata aku lebih takut lagi dengan kehidupan kekal di alam setelahnya”
Saat aku hidup di tengah-tengah, mulai merasakan
ekonomi naik dan memiliki sedikit nama. Jiwa sombong ku meronta-ronta. Aku terlalu
jumawa dengan semua hal, terlalu senang dielu-elukan dan anti kritik. Sampai akhirnya
aku harus terjun bebas kembali. Kembali di
titik terendah.
Baru aku sadari bahwa dalam dunia bisnis manapun tidak
ada yang namanya kawan. Yang ada adalah saling memberikan keuntungan. Saat kamu
sudah tak menguntungkan, maka kamu akan didepak pergi dari hidup mereka.
Sungguh pelajaran yang sangat mahal untuk bisa
menyadarkan aku apa itu dunia.
Sosok
Yang Menginspirasi
Bersama mbak Novi dan pelayaran
Dalam ombang-ambing hidup aku ketemu seorang wanita
bertangan dingin. Usaha apapun yang dia pegang selalu berkembang. Berkembang
perlahan tapi pasti. Seorang wanita yang berani berdiri di kaki sendiri tanpa
meminta belaskasihan seorang pria.
Novi Veriana Soekirman seorang ibu dari tiga anak dan business woman. Beliau mengajarkan:
- 1. Jangan
mencapur adukkan bisnis dengan pertemanan.
- 2. Pahami
apa yang mau kamu lakukan dan berjalan lah
- 3. Memulai
selangkah demi selangkah
- 4. Jangan
bergantung pada orang lain
- 5. Buat
batasan tapi tidak merendahkan orang yang lebih di bawah
- 6. Rangkul
semua kalangan
Di umur aku 35 tahun ini, aku baru tahu semua itu.
Memang sih pembelajaran hidup itu yang paling mahal. Lalu apakah memulai akan
terlambat? Oh tentu saja tidak. Novi Veriana memulai bisnis pada umur 40tahun.
Tak ada yang terlambat, tinggal mau melangkah atau
hanya meratapi hidup dan menyalahkan keadaan.
Sekian dan terima transfer.
Post a Comment