Kapok Nyapa Sambil Nyebut Nama
Table of Contents
Bagi
orang kebanyakan menghafalkan nama mungkin adalah hal yang sangat mudah. Apa lagi
kalo nama itu adalah teman sekampus atau satu kantor. Orang-orang yang sering
kita temui pasti kita akan selalu ingat namanya, tapi akan terasa aneh kalo kita
sampai lupa dengan nama mereka.
Saat
berbicara bila kita tidak menyebut nama lawan bicara kita, terasa ada sesuatu
yang kelihatan kurang. Tapi hal ini tidak berlaku untukku yang sangat susah
menghafalkan nama orang. Masalah menghafal wajah orang aku pasti akan tetap
hafal tapi kalo masalah nama jangan tanya. aku bisa dalam satu detik saja
melupakan nama orang yang baru saja menyebutkan namanya.
“Mbak
Tina, apa kabar? Bimbingan ya hari ini.” Adik tingkatku menyapa. Aku pun menjawab
tanpa pikir panjang mulutku yang terbuka mengeluarkan ucapan “Baik, kamu gak
ada kelas di jam ini Ani.” Sontak tiba-tiba riuh suara tawa bertebaran “Hahaha...ternyata
pelupamu belum sembuh to mbak, aku ini Lili.” Suara tawa itu belum juga hilang
sampai aku akan pamit untuk bimbingan.
Untung
semua itu orang-orang yang aku kenal coba kalo itu adalah orang-orang dari
lingkungan baru. Aku tak tahu seperti apa malunya aku. Sejak itu aku jarang
banget menyapa dengan nama. Bahkan hal pelupaku ini masih saja kebawa sampai
aku kerja.
“Tin,
nanti kamu transfer uang ke rekening Inawati ya.”
“Siapa
itu Inawati cik?”
“BOS
kamu, minta dipecat dini pa kamu.”
Hal
ini sungguh terjadi, kesalahan fatal tidak ingat nama bos sendiri. Bukannya aku
gak mau menghafal nama orang-orang disekitarku tapi apa daya memang kalo untuk
masalah nama aku sedikit payah.
Sekarang
kalo orang itu tidak menyebut namanya dulu atau ada orang lain yang menyebut
nama aku tidak akan pernah berani menyapa dengan nama. Aku sudah coba berusaha
menghafal nama dan hasilnya masih tetap sama. Tapi paling tidak aku sudah
berusaha menghafal nama :D kalo aku hanya memanggil kalian dengan “Mbak, Pak,
BU, atau say.” Bisa dipastikan aku lupa nama kalian >_< maaf ya