Tiramisu With Love
Table of Contents
Tiramisu in Jar yang menggunakan keju Kraft untuk bahan utamanya. |
Usut punya usut kenapa badan aku bisa semontok ini-bukan gendut tolong digaris bawahin ya- itu karena aku dari kecil sampai gede kalo lihat makanan apapun pasti aku santap, kata Ibu sih gitu. Apapun. Jadi bisa dikira-kirakan aku punya badan montok dari mana :D aku punya moto baru-baru ini, motoku adalah "Jangan pilih-pilih makanan nanti gak kepilih" intinya jangan pilih-pilih makanan yang penting bisa makan. Right hahaha...
Ngomong-ngomong soal makanan saat ini lagi buming makanan yang disediakan dalam wadah jar, karena saat ini moment yang sangat pas sekali dengan waktu puasa maka dari itu dan oleh karena itu-alah-aku memutuskan untuk membuat Tiramisu. Kenapa harus tiramisu? karena makanan ini juga lagi jadi primadona :D
Jurus pertama untuk membuat Tiramisu with love adalah dengan mencontek resep di google, lihat bahan-bahan yang ada. Ternyata untuk membuat Tiramisu bahan utamanya untuk cream adalah keju. Bahan-bahan yang diperlukan:
- Brownis kukus secukupnya
- Cream keju 250gr
- Empat (4) butir kuning telur
- Satu bungkus capucino
- Keju cheddar parut secukupnya
- 120gr gula halus
Bermodalkan resep diatas aku dengan rasa percaya diri yang tinggi membuat Tiramisu untuk pertama kalinya. Saat melihat aku yang sedang sibuk sendiri di dapur, mata Ibu terlihat sekali sedang mengamati bahan-bahan yang berserakan diatas meja. "Keju sebanyak ini buat apa?" tanya Ibu dengan melihat seksama cream keju, "Untuk cinta." jawabku asal.
Azan mahgrip berkumandang yang artinya sudah saatnya berbuka puasa bagi yang menjalankan ibadah puasa. Kuhidangkan Tiramisu yang sedari tadi sudah aku siapkan untuk berbuka puasa, awalnya makananku tidak ada yang berani menyentuhnya. Gimana mau nyentuh kalo penampilannya aja gak karuan hehe...tapikan ada pepatah jangan melihat sesuatu dari luarnya aja-ngeles mulu-dan itu terbukti. Pertama kali yang menikmati Tiramisu ini adalah Ibu.
Disela-sela menyendok tiramisu Ibu berkata "Dari kamu umur empat tahun sampai segede ini tetap saja makanan tidak bisa lepas dari yang namanya keju, keju mang banyak gizinya. Semoga kamu sehat selalu ya." kata Ibu yang tetap lahap menikmati hasil karyaku tanpa mengetahui anaknya ini tiba-tiba melankolis abis.