Saturday, December 30, 2017

Lunpia Cik Me Me Citarasa Semarangan.

Libur tlah tiba...

Libur tlah tiba... 

Ye..saatnya libur untuk badan yang sudah meronta ingin beristirahat sejenak. Dalam rutinitas sehari-hari yang sangat padat biasanya badan sudah sangat lelah, kadang saking lelahnya selesai bekerja langsung tidur. Tak ada waktu untuk diri sendiri apa lagi untuk sekedar kumpul bersama teman dan keluarga. Di akhir tahun seperti ini biasanya adalah waktu yang sangat pas untuk beristirahat sejenak.

Berkumpul bersama keluarga dan teman tak afdol bila tidak ada cemilan sebagai pelengkap saat mengobrol ria. Di Semarang ada makanan yang khas banget. Makanan yang berasal dari tunas pohon bambu. Tunas bambu biasanya di sebut rebung.

Sejarah Lunpia Semarang 


Dari bahan dasar rebung ini lah akhirnya tercetus makanan yang bernama Lunpia. Lunpia awalnya dipelopori oleh pasangan suami istri Tjoe Thay Joe dan Mbok Wasi, pendiri Lunpia Semarang pada tahun 1870. Sudah 147 tahun berlalu tapi makanan ini makin populer di masyarakat.

Karena peminat Lunpia ini sangat besar, hingga lunpia Semarang mewarikan usahanya sampai ke 4 generasi. Bukanlah hal yang mudah untuk menjaga citarasa warisan keluarga turun menurun tetap sama lezatnya. Dari generasi ke 4 Tan Yok Tjay yang memadu padankan resep, akhirnya ada lunpia mataram. Dengan perpaduan dua resep yang membuat cita rasa lunpia ini berbeda dengan lunpia lainnya.

Bergantinya Lunpia Delight Menjadi Lunpia Cik Me Me 


Lunpia Mataram sendiri kini sudah mewariskan ke 3 generasi. Generasi ke-3 dari Lunpia Mataram adalah Lunpia Cik Me Me yang sebelumnya bernama Lunpia Delight. Nama Lunpia Cik Me Me berasal dari nama asli owner.

Berganti nama bukan berarti berganti pula pemilik. Berganti nama ini karena Lunpia sudah menjadi ikon kuliner kota Semarang. Alangkah baiknya kalo makanan daerah tetap menggunakan nama daerah. Bukan malah menggunakan nama yang terdengar terlalu kebarat-baratan atau kalo anak zaman now bilang itu “Bahasa gaul.”

Semua lunpia yang diproduksi di Lunpia Cik Me Me adalah hasil olahan sendiri, tanpa membeli bahan matang dari suplayer. Bahkan sampai ke kulit lapisan lunpia pun di buat sendiri. Karena, Lunpia Cik Me Me di jamin Halal.

Mari Nikmati Lunpia 


 Apa yang akan anak muda akan suka dengan nama baru dari Lunpia Delight?

Ya, kenapa tidak?! Karena, pada saat ini pemerintahpun sedang gencar-gencarnya untuk menjaga kuliner daerah. Bagai gayung bersambut, dukungan pemerintah dan juga media sosial membuat Lunpia Cik Me Me patut untuk dijadikan oleh-oleh khas Semarang.

Lunpia Cik Me Me juga berkembang dalam hal menu yang selalu ada terobosan baru. Seperti Lunpia Jamur Nusantara, isian yang berbeda dari yang biasanya. Saat uji cobapun tidak main-main, di butuhkan waktu 3 bulan untuk benar-benar mengenalkan menu baru kepada pencinta lunpia.

6 menu istimewa yang patut dicoba:

  • Lunpia Raja Nusantara 
  • Lunpia Jamur Nusantara 
  • Lunpia Jantan Muda 
  • Lunpia Fish Kakap 
  • Lunpia Crab 
  • Lunpia Original dan Plan 


Aku suka lunpia jantan muda, rasanya ada pedas-pedasnya gitu. Enak dan gurih. Hemm aku jadi ingin makan lagi hohohoho...

Lunpia ada dua varian. Lunpia basah dan goreng. Lunpia basah biasanya bisa bertahan 8 jam di dalam suhu ruang, jadi kalo mau menjadikannya oleh-oleh masih sangat bisa selama perjalanan tidak lebih dari 8 jam. Bila perjalanan lebih dari 8 jam, aku menyarankan untuk membeli oleh-oleh lunpia yang sudah digoreng. Karena, lunpia goreng lebih tahan selama 24 jam.

Kalian bisa membeli lunpia ini di:

Lunpia Cik Me Me Jl. Gajahmada 107
Phone: (024) 3511006

1 comment: