Viral Menjadi Jalan Pintas Mencari Uang Uang Dengan Viral
Hai kawan...
Sejak era sosial media meledak dan mudah diakses oleh
masyarakat. Semua berlomba-lomba untuk bisa menaklukkan dunia maya. Awalnya
dunia maya hanya untuk bersenang-senang dan membuang rasa stres.
Sekarang banyak orang stres main dunia maya (^-^)
Dunia maya seperti memiliki harum candu, membuat
banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pengakuan. Menjadi superstar
jalur instan adalah jalan ninja. Nikmatnya puja puji dan mendapatkan banyak
uang membuat rasa haus akan pengakuan menjadi suatu rasa yang harus pantas
dinikmati.
Menjadi viral, membuat hal tabu menjadi hal biasa. Hal-hal yang tidak
pantas dan membuka aib satu sama lain menjadi konsumsi publik tanpa ada
saringan sedikit pun. Semakin banyak yang dibuka akan semakin banyak penonton.
Masuk televisi adalah hasil akhir dari semua hal
konyol yang dilakukan. Tidak apa walau hanya bisa naik 1-2 tahun, yang penting
pernah menyicipi sedikit kenikmatan. Setelahnya? Pikir nanti.
Viral,
Yes or No?
Untuk aku yang membangun sebuah branding diri dari
titik nol, Viral adalah harga mati. Aku tidak membenarkan viral dengan jalur
instan. Karena apa yang dibentuk dengan cara instan akan hilang dengan instan
juga.
Bagi seorang konten kreator (Aku tidak berani sebut diriku konten kreator) menyajikan konten
yang daging adalah hal yang diutamakan. Cukup evort tinggi untuk bisa
memberikan yang terbaik untuk para penikmat konten. Mungkin bagi mereka yang
melihat konten mukbang itu tinggal makan. Tapi, tahu kah berapa biaya yang
mereka keluarkan untuk awal berkarir? Bagaimana lelahnya mengedit sedemikian
rupa?
Menyajikan konten bukan lah perkara mudah. Lelah kami
akan terobati bila orang-orang yang melihat merasa terhibur dan mengapresiasi
kerja kami. Apresiasi yang baik inilah yang menentukan apakah lelah kami akan
menjadi viral atau malah tenggelam ditelan oleh konten-konten sampah.
Cara Membuat Konten Viral
Tentukan Konten: Sebelum berfikir konten kamu akan
diterima banyak orang pastikan konten apa yang mau kamu angkat. Tentang
lifestyl atau konten khusus untuk satu akun.
Konsisten : Mulai membuat walaupun terasa masih jelek
itu tak apa. Kemampuan yang terus menerus diasah akan membuat kebiasan baru
yang membuat keterbiasaan untuk membuat lebih baik lagi.
Satu Hari Tiga Konten: Jangan membuat konten kalo
ingin aja (kayak aku), minimal satu hari harus ada tiga konten. Kita tidak
tahu, konten mana yang akan diapresiasi. Dari sini kita bisa memperkirakan
konten apa yang harus selalu dibuat.
Nebeng Hastag: Baiklah, ini yang selalu aku lakukan.
Hastag merupakan hal penting yang harus selalu dicantumkan. Tapi, tidak semua
hastag bisa kamu masukkan dalam caption. Lihat apakah hastag itu sesuai atau
malah membuat kamu gali kubur kamu sendiri.
Berserah: Ini adalah hal yang paling sulit menurutku.
Setelah bikin konten maka lupakan. Jangan ingat-ingat lagi. Terus saja bikin
konten yang akhirnya nanti membuat nama kamu dikenal.
Jadi itu lah viral versi aku. Baik buruknya konten
yang mempengaruhi orang yang melihat, seutuhnya adalah tanggung jawab
masing-masing. Kami para kreator menyajikan makanan untuk kalian. Pilihan mau
kalian makan adalah mutlak ada ditangan kalian.
Untuk yang mau jadi kontenkreator, ayo tetap semangat
menyajikan hal yang baik. Sampai hoki mengejar kita.
Post a Comment